Rabu, 23 Desember 2015

SEJARAH DESA



PROFIL DESA PANGGUNGREJO

Sejarah Desa
Sejarah Desa Panggungrejo tidak terlepas dari Sejarah Legenda Mbah Gadung Melati. Desa ini awalnya dari cerita padukuhan Panggung Dolok yang sekarang menjadi desa Panggungrejo. Yang secara umum masyarakat meyakini bahwa orang atau tokoh dalam cerita tersebut merupakan orang pertama (cikal bakal) yang membuat hutan menjadi Desa Panggungrejo.

Saman Panggungrejo
Legenda Mbah Gadung Melati (Pangeran Prabu Gadung Melati)
Pada akhir abad ke 18 terutama pasca perang kesultanan Mataram, yaitu perang besar ditanah jawa antara bangsawan kesultanan Mataram bersama pengikutnya yang dipimpin Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda, yang akhirnya dimenangkan oleh Belanda dengan kelicikannya. Setelah perang tersebut banyak pengikut Pangeran Diponegoro yang melarikan diri dari kejaran tentara Belanda. Mereka lari keluar daerah Mataram untuk mencari tempat yang aman guna menyusun kekuatan kembali untuk mengobarkan semangat anti penjajahan didaerah lain.
Konon ceritanya salah satu dari pengikut Pangeran Diponegoro juga masih kerabat kerajaan Majapahit keturunan dari Batoro Kathong yang bernama Pangeran Gadung Melati melarikan diri kearah timur dan smpai ditengah Hutan yang bernama gunung kendeng dan beliau berjalan terus kelereng selatan gunung kendeng. Dan sesampainya dihutan lereng gunung kendeng beliau beristirahat dan merasa tempat peristirahatannya aman sehingga beliau memutuskan untuk membuat tempat peristirahatan rumah yang berasal dari kayu jati gelondongan / bulat yang disebut kayu dolog. Pembuatan rumah kayu tersebut dibantu oleh kedua orang teman / abdinya yang bernama Mbah Jahet dan Mbah Sutol, konon yang bernama Mbah Sutol tersebut tidak mempunyai kaki / cacat. Dari hari kehari jumlah pengikut Pangeran Gadung Melati terus bertambah, kurang dari 10 orang yang diketuai oleh Mbah Karso Drono yang datang dari Mataram dan kesemuanya bertempat tinggal dihutan tersebut. Sedikit demi sedikit hutan dibabat dijadikan perumahan dan ladang pertanian sekitar tahun 1881;
Mengingat dihutan tersebut banyak dihuni oleh harimau, sehingga gubuk / perumahan tersebut dibuat bentuk panggung untuk menghindari serangan binatang buas. Setelah rumah – rumah dari panggung tersebut semakin banyak maka wilayah itu diberi nama Panggung Dolok yang artinya rumah yang berbentuk panggung yang terbuat dari kayu Dolok. Beberapa tahun kemudian Pangeran Gadung Melati beserta Mbah Jahet dan Mbah Sutol meninggal dunia dan ketiganya dimakamkan dipinggir desa. Karena beliau seorang bangsawan merekadibuatkan astana / makam tersendiri yang sampai saat ini dikenal oleh banyak orang sebagai sadranan dengan sebutan Mbah Dayang Aryo Dipati Pangeran Prabu Gadung Melati.
Sampai saat ini makam tersebut oleh banyak orang masih dikeramatkan, karena setiap orang yang mempunyai hajat pasti minta do’a restu kepada Mbah Danyang Aryo Dipati Pangeran Prabu Gadung Melati dengan harapan hajatnya berjalan dengan lancar dan selamat. Selain itu setiap tahun juga digunakan oleh banyak orang berkumpul bersama-sama ditempat itu guna memohon dengan Tuhan Yang Maha Kuasa bila mana terjadi kesulitan – kesulitan misalnya pada saat sulitnya turun hujan diwaktu permulaan musim penghujan.
Tahun terus berjalan dan penghuni tempat tersebut makin banyak namun belum membentuk suatu wilayah (Desa) maka untuk itu pada tahun 1891 dibentuk suatu desa dengan nama desa Panggung Dolok, dengan di pimpin oleh lurah yang bernama Djontono (Lurah yang pertama) mulai tahun 1891 – 1901. Karena dari tahun ketahun desa tersebut semakin ramai maka nama Desa Panggung Dolok oleh Lurah Djontono diubah menjadi Desa Panggungrejo, yang artinya Panggung = daerah tinggi dan rejo = ramai dengan harapan nantinya Desa Panggungrejo walaupun terletak didataran tinggi (Pegunungan) tetapi tetap ramai.

Sejarah Pemerintahan desa Panggungrejo

Pada Jaman penjajahan belanda Desa Panggungrejo berbentuk desa yang dipimpin oleh seorang lurah yang membawahi satu dukuh yaitu dukuh Panggungrejo yang dipimpin oleh seorangkepala pedukuhan, dengan dibantu oleh Kebayan, yang bertugas membantu lurah dibidang kemasyarakatan dan seorang Jogoboyo yang membantu bidang keamanan lingkungan masyarakat. Mereka semua menjalankan tugas-tugas sebaik-baiknya dan sebagai imbalan untuk pelayanan mereka, masyarakat memberikan lahan tanah darat sebagai bengkok mereka.
Namun pada jaman kemerdekaan, Desa Panggungrejo yang semula membawahi satu dukuh menjadi 4 pedukuhan yaitu :
1.    Pedukuhan Panggungrejo dipimpin oleh seorang kepala dukuh bernama Soekarmo.
2.    Pendukuhan Kali Bentak dipimpin oleh seorang kepala dukuh Bernama Tukidjan.
3.    Pedukuhan Gunungjinglong dipimpin oleh seorang kepala dukuh bernama Metro Gepuk.
4.    Pedukuhan Kaligambang dipimpin oleh seorang kepala dukuh bernama Siis.

Seiring dengan kemajuan jaman maka pada masa orde baru tepatnya pada tahun 1979 lahirlah UU No. 05 Tahun 1979 yang merubah aturan pemerintah desa antara lain ;
1.     Semula Desa Panggungrejo dibentuk Desa yang dipimpin oleh Seorang Lurah diubah menjadi desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa (Sebutan lurah diganti dengan Kepala desa Sampai saat ini)
2.     Sebutan carik diubah / diganti menjadi sekretaris desa
3.     Sebutan kepala dukuh / Kamituwo diubah menjadi Kepala Dusun (Sebutan Dukuh menjadi Dusun)
4.     Jadi kalau dulu seorang lurah dibantu oleh Carik, Kamituwo, Kebayan, Jogoboyo dan Modin. Sekarang kepala desa tugasnya dibantu seorang Sekretaris Desa dan Kepala Dusun dan Dibantu oleh Kepala urusan antara lain :
a.    Kepala Urusan Pemerintahan Desa
b.    Kepala Urusan Ekonomi dan Bidang Pembangunan
c.    Kepala Urusan Keuangan
d.    Kepala Urusan kesejahteraan Rakyat
e.    Kepala Urusan Umum.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala desa Dibantu oleh beberapa Perangkat desa dan beberapa Lembaga Pemerintahan desa yaitu : BPD (Badab Perwakilan Desa) dan LPPD. BPD berfungsi perumus dan pembuat Peraturan desa, sekaligus sebagai penerima dan penyalur aspirasi masyarakat, sedangkan Lembaga Kemasyarakatan (LPPD) sebagai mitra sejajaran kepala Desa Bidang Perencanaan dan Pelaksanaan pembangunan yang ada di Desa.
Sejak masa berdirinya tahun 1891 sampai saat ini Desa Panggungrejo telah mengalami beberapa pergantian Kepala desa.
Adapun nama – nama Kepala Desa yang pernah menjabat Desa panggungrejo sebagai berikut :

Tabel Nama kepala desa yang pernah menjabat di desa Panggungrejo
NO
NAMA
MASA JABATAN
KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
DJONTONO
KARSO DRONO
DJONTONO
TALKAH
SOEKARDI
SOEMARDI
KUSNAN
NGADILAN
TOEKOEL
SUHADI
HARYO KUSBROTO, S E
1891 s/d 1901
1901 s/d 1904
1904 s/d 1925
1925 s/d 1949
1949 s/d 1966
1966 s/d 1970
1970 s/d 1972
1972 s/d 1995
1995 s/d 2002
2002 s/d 2003
2004 s/d 2013


  PERANGKAT DESA TAHUN 2017
No
Nama
Jabatan
1

Kepala Desa
2
J a m u s
Plh. Sekretaris Desa
3
J a m u s
Kepala Urusan Pemerintahan
4

Kepala Urusan Keuangan
5
Bandiono
Kepala Urusan Umum
6

Kepala Urusan Kesra
7
Rajimin
Kepala Pembangunan
8
Suprihatin
Kasun Panggungrejo
9

Kasun Kaligambang
10

Kasun Kalibentak
11
Hariyanto
PTL Jogoboyo I
12
Imam Baiquni
PTL Modin I
13
Jupri
PTL Modin II
14
Giman
PTL Jogoboyo II

Nama Badan Permusyawaratan Desa Panggungrejo
No
Nama
Jabatan
1
Rusdi
Ketua
2
Tahukhid Alwi
Wakil Ketua
3
Joko Purnomo
Sekretaris
4
Kasiadi
Anggota
5
Tubianto
Anggota
6
Anis Sriwahyuni
Anggota
7
Sudarwin
Anggota
8
Sumardi
Anggota
9
Basoni
Anggota









1 komentar:

Lukman Hakim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.